DO’A ORANG YANG DALAM KESULITAN

Selasa, 18 Januari 2011

Krisis ekonomi global yang melanda dunia dewasa ini menyebabkan banyak orang yang menderita stress, namun sayang diantara mereka banyak yang mengambil jalan pintas, dengan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya. Di Amerika Serikat belum lama ini seorang ayah melakukan tindakan bunuh diri setelah membunuh istri dan keempat anaknya karena tidak sanggup menahan beban akibat di PHK dari tempat kerjanya. Di Indonesia tidak sedikit orang yang melakukan bunuh diri untuk mengakhiri penderitaannya.
Itulah jalan yang ditempuh oleh orang yang kurang Iman dan keyakinannya pada Allah. Orang yang yakin pada Allah selalu mendapat jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi, ia tidak pernah putus asa dari pertolongan Allah. Orang yang ber-Iman memohon pada Allah dengan sepenuh hati dan jiwanya, dan Allah yang maha kuat, selalu menolongnya hambanya dengan cara yang kadang kala tidak kita pahami. Dalam keadaan yang sangat ekstrim Allah dapat menolong hambanya dengan cara yang menakjubkan seperti kisah dibawah ini.
Abu Bakar Muhammad ibn Dawud ad-Dinawari yang berprofesi menyewakan Baghal (peranakan silang antara kuda dan keledai) untuk rute Damsyiq menuju Yubdani mengisahkan pengalamanya sebagai berikut ini :
Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang menyewa baghalku. Kami berdua menaiki baghal itu melewati jalan yang tidak biasanya dilewati orang lain, aku ragu menempuh jalan itu, melihat kebimbanganku lelaki itu menyuruhku untuk terus berjalan. Lelaki itu berkata : “Lewat saja jalan ini, jalan ini merupakan jalan pintas kita akan lebih cepat sampai”. Kamipun menempuh jalan misterius itu, hingga sampai pada suatu tempat yang curam dengan jurang yang terjal. Ditempat itu banyak terdapat tengkorak manusia, agaknya mereka merupakan korban pembunuhan. Tiba tiba penyewa baghalku berkata: “Tolong pegang tali kekang ini agar aku dapat turun”. Begitu turun ia langsung mengumpulkan barang bawaannya dan tiba tiba menghunus sebilah pedang.
Ia berjalan kearahku dan aku berlari ketakutan, namun dia tetap saja mengejarku. Dalam keadaan demikian, aku mengingatkan dia agar takut pada Allah dan aku mempersilahkan dia untuk mengambil baghalku. Lelaki itu berkata : “Baghal itu sekarang memang telah menjadi milikku, namun aku belum puas jika belum melenyapkanmu dari muka bumi ini”.
Mendengar jawabannya itu aku segera mengingatkannya akan hukuman Allah kelak, namun dia tidak menghiraukannya. Dia terus berjalan menujuku dengan pedang terhunus. Tidak ada jalan bagiku untuk melarikan diri. Aku menyerah tidak berdaya. Aku berkata padanya : “Baiklah kalau begitu berilah aku kesempatan untuk mengerjakan sholat barang dua rakaat”.
“Baiklah” jawab lelaki penjahat itu.
Segera aku bertayamum untuk mengerjakan sholat, namun ketika berdiri akan sholat tidak satu ayatpun yang dapat ku ingat. Aku hanya berdiri kebingungan dengan badan gemetar karena takut. Lelaki itu terus megamatiku, karena ia melihat aku hanya berdiri kebingungan dan ketakutan, ia menghardikku: ” Cepat lakukan sholatnya !”
Aku terkejut dan terlompatlah dari lidahku firman Allah :

Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya (An Naml 62).
Sekonyong konyong munculah seorang penunggang kuda dengan tombak ditangan, ia lalu melemparkan tombaknya kearah laki laki penjahat yang mengancamku itu, dan tepat mengenai jantungnya. Lelaki itu tewas seketika. Aku bergelantung pada penunggang kuda misterius itu dan bertanya: ” Demi Allah , siapakah anda ? ”
Dia menjawab “Aku utusan Allah yang mengabulkan do’a hamba yang dalam kesulitan ketika berdo’a kepada-Nya, dan menyelesaikan masalah yang menimpanya”. Akupun mengambil baghalku dan semua barang bawaanku, lalu kembali kerumah dengan selamat. Demikian abu Bakar mengisahkan pengalamannya. Kisah serupa juga pernah disampaikan oleh Ibnu Abi Dunya dari sahabat Nabi SAW yang bernama Mughlag sebagai berikut dibawah ini .
Ahli hadits Ibnu Abi Dunya berkisah, diantara sahabat anshar ada seorang sahabat Nabi saw yang dijuluki Abu Mughlaq, ia berprofesi sebagai pedagang. Ia biasa membawa dagangan keberbagai daerah dan selalu menjalankan usahanya dengan sifat hati hati dari berlaku curang.
Dalam sebuah kesempatan sebagaimana biasa ia pergi untuk berdagang, namun ditengah jalan ia dihadang oleh seorang perampok. Perampok itu mengancamnya dengan pedang terhunus sambil berkata : “Berikan semua harta yang kau bawa, dan aku juga ingin membinasakanmu !”
Abu Mughlag bertanya : “Mengapa engkau ingin membinasakanku, bukankah uang sudah cukup bagimu?”
Perampok itu menjawab, “Hartamu sudah pasti akan menjadi miliku, namun aku belum puas jika belum melenyapkamu dari muka bumi ini “.
Abu Mughlag menjawab: “Kalau begitu, berilah aku kesempatan untuk mengerjakan sholat barang empat rakaat saja”
“Baik, cepatlah kerjakan ” jawab perampok itu.
Kemudian Abu Mughlag berwudhu dan segra sholat sebanyak empat rakaat. Ketika sujud terakhir dia berdo’a kepada Allah, “Wahai Tuhan yang tercinta, wahai Tuhan penguasa arasy yang besar, wahai Tuhan yang melaksanakan segala yang dikehendaki, aku mohon pada-Mu dengan kebesaran dan keagungan-Mu yang tidak pernah habis, dengan kekuasaan-Mu yang tidak pernah surut, dengan cahayaMu yang menerangi semua tiang Arasy. Jauhkan aku dari kejahatan perampok ini, wahai Tuhan yang Maha memberi pertolongan” Dia mengulang do’a terakhir sebanyak tiga kali.
Tiba tiba muncullah seorang pengendara kuda dengan sebilah tombak ditangannya, perampok itu terkesima melihat penunggang kuda yang datang dengan tiba tiba itu. Belum sempat perampok itu bertindak penunggang kuda itu telah menghunjamkan tombaknya kedada perampok itu, ia tersungkur dan tewas seketika. Penungang kuda itu maju kearahku dan berkata: ” Bangunlah !”
Dengan tercengang aku bertanya padanya: ” Demi ayah dan ibuku , siapakah anda ? Allah telah member pertolongan padaku dengan perantaraan tangan anda”
Pengendara kuda itu menjawab: “Aku adalah seorang malaikat yang berada dilangit ke empat. Ketika engkau mengucapkan do’a dengan do’a yang engkau ucapkan tadi, aku melihat pintu pintu langit bergerak. Ketika engkau berdo’a untuk yang kedua kailnya aku lihat penghuni langit gaduh. Dan ketika engkau berdo’a untuk yang ketiga kalinya, aku menerima instruksi : ‘Ada orang yang dalam kesulitan, berdo’a ‘ . Maka aku mohon izin pada Allah untuk membunuh orang yang mengancammu tadi”
Demikianlah Allah memberi pertolongan pada orang yang berdo’a padanya dengan cara yang misterius dan tidak kita pahami. Persoalan rumit dan pelik selalu membayangi kita setiap hari, kalau kita minta tolong pada-Nya Dia pasti menolong kita dengan berbagai cara yang tidak kita pahami.
Firman Allah dalam surat Al Mukmin ayat 60 dan At-Thalaq 2 :
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. ” (Mukmin 60)
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.( Thalaq2 )
(sumber : 99 kisah ajaib penuh hikmah – Ibnu Nashir Al-Awaji )

0 komentar: