Menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya Dzat yang kita mintai pertolongan adalah sebuah keharusan. Sebab, Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Setiap kejadian, Allah-lah yang menentukannya. Dia menentukan takdir setiap urusan makhluk-Nya. Karenanya, jangan heran jika setiap muslim dianjurkan berdoa kepada Allah baik dalam keadaan sempit atau pun lapang, agar kebaikan selalu ada bersamanya.
Ada sebuah doa yang sudah menjadi favorit kaum muslimin agar memperoleh kebaikan di dunia dan akhirat. Setiap berdoa, kita biasanya tidak melewatkan untuk membaca doa ini. Doa ini berbunyi, “Rabbana atina fi dunya hasanah wa fil akhirati hasanah waqina ‘adzabannar”. Artinya, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.”
Para ulama memberikan keterangan berkaitan harapan setiap muslim melalui doa itu. Berkaitan dengan kalimat “fi dunya hasanah”, setidaknya ada tujuh hal yang akan diperoleh seorang muslim jika doanya dikabulkan Allah SWT.
Pertama, selalu bersyukur kepada Allah. Setiap muslim yang telah memperoleh kebaikan di dunia, akan selalu bersyukur kepada Allah SWT apapun ketentuan Allah kepadanya. Saat diberi kenikmatan ia makin bersyukur dan ketika diberi musibah ia bersabar. Orang-orang yang selalu bersyukur kepada-Nya akan terus diberi kenikmatan hidup oleh-Nya. “Lain syakartum laazidannakum”, artinya, “Apabila kalian bersyukur niscaya akan kutambah nikmat-Ku kepadamu,” kata Allah SWT dalam Al-Quran.
Kedua, memiliki pendamping yang shalih/shalihah. Setiap muslim yang diberi kebaikan di dunia akan diberi pendamping yang baik. Seorang laki-laki akan mendapatkan istri yang shalihah. Dan begitu pula seorang wanita akan mendapatkan suami yang shalih.
Ketiga, memiliki anak yang shalih dan shalihah. Memiliki anak yang shalih dan shalihah adalah harapan setiap orang tua muslim. Anak yang shalih atau shalihah adalah investasi terbaik setiap muslim. Keshalihan seorang anak akan memberikan manfaat kepada keluarga, bangsa dan agamanya. Sudah tentu, pahalanya akan mengalir deras kepada kedua orang tuanya.
Keempat, memiliki harta yang berkah. Harta yang berkah bukanlah berati banyak melimpah ruah. Keberkahan harta tidak terkait dengan jumlah. Tetapi, harta yang berkah merupakan harta yang bisa memberikan manfaat bagi pemiliknya dan orang lain. harta tersebut diperoleh dengan cara halal dan digunakan untuk keperluan fi sabilillah. Harta itu akan menjadi jalan amal shalih bagi pemiliknya. Tentu saja, akan lebih baik bila kita memiliki harta yang banyak dan berkah dibandingkan sedikit tapi tidak berkah.
Kelima, tidak memiliki hutang. Memiliki hutang tidaklah dilarang dalam ajaran Islam. Hanya saja, hutang bisa menyebabkan hidup seseorang kurang nyaman dan bahagia. Biasanya, orang yang memiliki hutang kurang dihargai orang lain, terlebih oleh orang yang memberikan piutang. Setiap muslim harus berusaha untuk melunasi hutang dengan sungguh-sungguh. Sebab, hutang bisa menyebabkan ditangguhkannya masuk ke surga sebelum hutangnya dilunasi, meskipun ia mati dalam jihad fi sabilillah.
Keenam, ilmunya bermanfaat. Banyak orang yang memiliki ilmu, namun hanya sedikit ilmunya bermanfaat. Orang-orang yang mendapatkan kebaikan di dunia (fi dunya hasanah), jika memiliki ilmu maka ilmunya akan bermanfaat bagi orang lain dan agama.
Ketujuh, umurnya berkah. Usia yang berkah tidak terkait dengan usia yang panjang. Seseorang yang umurnya berkah selalu menjadikan tiap ada detik waktu yang disia-siakannya. Sepanjang usianya ia gunakan untuk beribadah, beramal dan berdakwah. Ia tebarkan manfaat kepada siapa pun. Ia bergaul dengan orang-orang shalih agar kecipratan keberkahan hidup. Baginya, tidak ada waktu kecuali beramal, beramal, dan beramal.
Untuk itu, berdoalah selalu kepada Allah SWT agar diberi kebaikan dan keselamatan dalam kehidupan ini. Teruslah bersyukur atas semua nikmat-Nya dan bersabar terhadap musibah-Nya. Bekerjalah untuk memperoleh rezeki yang halal dengan cara yang halal. Didiklah putera puteri kita agar menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah. Tebarkanlah selalu kebaikan agar usia kita berkah dan bermanfaat.
Wallahu a’lam bishshawwab.
0 komentar:
Posting Komentar