MERAWAT DAN MEMPERBAIKI JIWA YANG RAPUH

Selasa, 18 Januari 2011

Pemilu legislatif mulai menuai korban, beberapa hari setelah pelaksanaan pemilu 9 April 2009 yang lalu, beberapa caleg yang perolehan suaranya minim mulai menunjukan gejala aneh. Ada yang bicara sendirian, ada yang mengurung diri, ada yang marah marah tidak menentu, bahkan ada yang melakukan aksi bunuh diri. Jumlah pasien rumah sakit jiwa dibeberapa daerah meningkat drastis. Masya Allah… mengapa jadi begini ? Itulah gambaran jiwa yang rapuh dan lemah.


Allah telah menjadikan manusia dari unsur Ruh (jiwa) dan jasad (jasmani). Ilmu kedokteran telah berkembang sedemikian pesatnya, banyak penyakit jasmani yang sudah dikenal dan ditemukan obatnya oleh dunia kedokteran dewasa ini. Namun sedikit sekali yang diketahui manusia tentang penyakit dan obat bagi gangguan atau penyakit jiwa (Ruh). Jika sakit jasmani bisa diobati dengan memberikan obat kimia, herbal atau tindakan operasi. Sakit atau gangguan kejiwaan tidak bisa diobati dengan cara tersebut. Jiwa tidak bisa diraba atau disentuh secara fisik. Mengobati penyakit atau gangguan kejiwaan jauh lebih rumit dibandingkan mengobati penyakit atau gangguan jasmani. Allah memberi pengetahuan pada manusia tentang jiwa atau ruh ini sangat sedikit dibandingkan ilmu tentang jasmani. Kesulitan utama adalah dikarenakan jiwa atau Ruh tidak bisa dilihat atau diraba secara fisik, sehingga tidak ada alat yang bisa menyentuh atau mengdiagnosa tentang kondisi jiwa atau ruh seseorang. Dalam surat Al Israak ayat 85 Allah menegaskan hal ini :

Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”. (Al Israak 85)
Kondisi kesehatan dan ketangguhan jiwa seseorang sangat berpengaruh bagi kwalitas hidup dan ketangguhan seseorang dalam menghadapi berbagai masalah atau problem hidup yang dihadapinya. Orang yang jiwanya sehat dan kuat dapat menghadapi berbagai masalah kehidupan dengan mudah, sementara orang yang jiwanya rapuh, lemah dan dirongrong berbagai penyakit sangat rapuh terhapap berbagai masalah kehidupan.
Ciri khas dari orang yang memiliki jiwa rapuh adalah, jika mendapat kenikmatan atau kesenangan mereka bergembira secara berlebih-lebihan. Berjingkrak-jingkrak kegirangan, melompat kesana kemari, tertawa terbahak-bahak, berjalan dengan sombong dan congkak. Namun jika mereka ditimpa musibah atau kesulitan, maka orang yang berjiwa agresif akan mengumpat, memaki-maki, marah-marah serta menyalahkan berbagai pihak atas kejadian yang menimpanya, sedangkan mereka yang berjiwa pasif akan sering melamun, mengunci diri, menyendiri serta bicara dan tertawa seorang diri. Allah menggambarkan keadaan orang yang berjiwa rapuh ini dalam surat Al-Fajr ayat 15-16 :

15- Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”.
16- Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: “Tuhanku menghinakanku”. (Al Fajr 15-16)
Pusat kebugaran, tempat perawatan kesehatan jasmani dan perawatan kecantikan menjamur dimana mana. Banyak orang yang sangat peduli dengan masalah kesehatan dan kecantikan jasmaninya, padahal jasmani hanyalah bagian tubuh yang kita pakai selama hidup didunia saja. Sedikit sekali orang yang peduli dengan masalah kesehatan ruhaninya, padahal Ruhani adalah unsur tubuh yang kita gunakan abadi selamanya didunia dan akhirat. Ada juga orang yang menyadari batapa pentingnya kesehatan dan kekuatan jiwa dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan, namun mereka pergi ketempat yang salah. Mereka mendatangi para dukun, paranormal, atau berkonsultasi pada orang yang tidak tepat, akhirnya mereka terjerumus pada perbuatan musyrik dan kesesatan. Bukan kesehatan jiwa yang mereka dapatkan, bahkan mereka semakin terpuruk dilembah kesesatan, kegelapan dan kemusyrikan.
Rasulullah telah meninggalkan dua pusaka bagi umat Islam yaitu Al-Qur’an dan sunahnya (Hadist). Itulah dua pusaka yang merupakan obat mujarab untuk menyembuhkan berbagai penyakit ruhani , menyehatkan serta memberi kekuatan yang prima bagi jiwa (ruh) setiap orang yang ber-iman. Bergaul dengan para salihin, ulama, kelompok pengajian, membaca dan mengkaji Al-Qur’an dan hadist, berzikir menyebut nama Allah setiap waktu ketika berdiri, duduk dan berbaring itulah obat mujarab yang dapat menyehatkan dan menguatkan Ruh manusia. Jiwa yang sehat dan kuat sanggup mengatasi berbagai problem kehidupan, dan men jadikan seseorang memiliki tingkat hidup yang prima dan berkwalitas.
Mencegah penyakit lebih baik daripada mengobati penyakit, demikian nasehat seorang dokter pada pasiennya. Mencegah datangnya penyakit adalah tindakan preventif yang biayanya jauh lebih murah daripada mengobati penyakit. Disamping berusaha mencegah datangnya penyakit jasmani, sediakanlah waktu untuk merawat Ruh sehingga terpelihara dari berbagai penyakit Ruhani yang dapat membuat Ruh jadi lemah rapuh. Melaksanakan Dzikir asma’ulhusna secara rutin setiap hari adalah salah satu cara merawat dan menguatkan jiwa(ruh) untuk tetap sehat dan prima sepanjang waktu, sampai waktu yang tak terhingga (abadi didunia dan akhirat)
Ruh adalah unsur tubuh kita yang tidak pernah hancur, musnah dan mati. Ia dijadikan Allah untuk hidup kekal selama- lamanya sebagaimana firmannya dalam surat Al-Baqarah 154:

Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu h idup, tetapi kamu tidak menyadarinya. (Al Baqarah 154)
Ruh adalah energy yang abadi, menurut ilmu fisika modern energy tidak bisa hancur, musnah atau dilenyapkan, energy bersifat kekal, ia hanya berubah bentuk. Sifat Ruh sama dengan Energy ia tidak bisa hancur, musnah dan lenyap, ia bersifat abadi. Yang musnah, lenyap dan berganti hanyalah tubuh yang membungkus Ruh tersebut. Allah mempersatukan Ruh dengan jasad dalam kandungan ibu, kemudian lahir kedunia sebagai manusia, jika datang ajal, ruh kembali dipisahkan dengan jasad. Ruh tetap hidup dialam barzakh, dihari berbangkit kelak, Ruh dipertemukan kembali dengan jasad (tubuh yang baru). Penyatuan Ruh dan badan dihari berbangkit ini bersifat kekal. Ruh akan tetap hidup didalam jasad yang baru ini merasakan berbagai kenikmatan dan penderitaan yang dirasakan oleh tubuh yang baru itu.
Tubuh yang baru dialam akhirat bersifat kekal dan abadi, jika rusak, hancur, terbakar, ia akan kembali utuh seperti semula. Didalam neraka tubuh tersebut terus menerus mengalami proses daur ulang. Hancur, terbakar, rusak…. kemudian utuh kembali… hancur, terbakar dan rusak…. utuh kembali, selama proses daur ulang yang tidak pernah berakhir itu Ruh akan merasakan sakit yang terus menerus. Allah menjelaskan proses daur ulang yang terus menerus itu dalam surat An Nisa ayat 56:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisa 56)
Siapa yang mau mejadi Ruh yang memiliki tubuh seperti ini, mengalami proses daur ulang terus menerus dalam api neraka? Allah telah mengingatkan kita agar menjaga diri dan keluarga dari keadaan yang memilukan seperti ini dalam surat At Tahrim ayat 6 :

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At Tahrim 6)
Orang yang memiliki jiwa sehat kuat dan selalu ingat pada Allah sepanjang waktu, tidak akan pernah mengalami kondisi daur ulang didalam Neraka seperti yang dialami oleh jiwa yang rapuh, lemah penyakitan serta jauh dari mengingat Allah. Jiwa yang tidak pernah bezikir ingat pada Allah sangat lemah dan rapuh. Jiwanya digerogoti berbagai penyakit, hidup sengsara didunia dan akhirat, tidak tahan terhadap terpaan berbagai masalah kehidupan yang dihadapi. Rentan untuk mendapatkan penyakit gangguan kejiwaan seperti, stress, gila, depresi dan lain sebagainya. Perbaiki dan tingkatkan kemampuan jiwa dan Rohani anda dengan banyak berzikir pada Allah. Sediakan waktu khusus untuk merawat jiwa anda dengan berzikir menyebut asma’ulhusna sebanyak banyaknya sesudah sholat, waktu pagi, petang atau malam hari. Beri makan jiwa anda dengan kalimat zikir asma’ulhusna. Insya Allah anda akan memiliki jiwa (Ruh) yang sehat kuat dan prima, tangguh menghadapi masalah dunia, aman menempuh perjalanan di alam barzakh dan padang Mahsyar, hidup abadi selamanya ditaman Syurga yang penuh kenikmatan kesenangan dan kenikmatan.

0 komentar: